Halaman

Selasa, 21 Juli 2020

Pengobatan Ternak Sakit






Pada umumnya peternak di Indonesia masih menggunakan metode beternak secara tradisional, metode pengobatan terhadap ternak yang sakit. Peternak yang masih tradisional terkadang melakukan pengobatan dengan memberikan obata-oabatan sendiri yang telah di beli dari apotik setempat. Terkadang peternak tidak mengetahui dosis yang mereka gunakan, kebanyakan dosisi yang mereka gunakan melebihi dari dosisi yang disarankan hal itu wajar terjadi karena keawaman peternak tersebut.

Pemeriksaan (anamnesa) pada ternak yang mengalami sakit sangan perlu dilakukan karena dari hasil pemeriksaan tersebut dapat disimpulkan sakit apa yang sedang diderita oleh ternak tersebut. Jika jenis sakit ternak sudah dapat di perkirakan dan dipastikan maka langka selanjutnya ketepatan dalam pemilihan jenis obat yang akan digunakan. Hal ini merupakan sangat penting untuk pengobatan ternak yang sedang mengalami gangguan atau kesakitan. Bila salah dalam penggunaan obat maka tingkat kesembuhan dari ternak tersebut sangatlah kecil, bahkan akan tambah memperparah sakit dari ternak itu sendiri.

Untuk mencapai hasil ternak yang maksimal baik dalam bentuk daging, susu dan telur, maka kondisi kesrawan dan kesehatan hewan harus terlaksanakan. Hewan yang sehat atau tidak dalam kodisi sakit akan memberikan produktivitas yang  baik sehingga harapan dan tujuan beternak membuahkan hasil. Beberapa masalah kesehatan hewan dapat dicegah misalnya dengan sanitasi dan higyene yang baik, dengan vaksinasi, dan dengan manajemen kesehatan yang baik. Namun terdapat beberapa penyakit yang tidak bisa dikendalikan seperti wabah anthrax. Meskipun dalam hal ini dokter hewan dapat dijadikan konsultan/pekerja dalam melaksanakan program kesehatan ternak, tetapi keberhasilan atau kegagalan program sepenuhnya menjadi tanggungan peternak (Undang Santoso, 2006). 

JENIS PELAYANAN

    Jenis Pelayanan Laboratorium Keswan dan Kesmavet:   a.         Laboratorium mikrobiologi : -            Total plate Count  (TPC) -      ...