Halaman

Senin, 21 Oktober 2019

WASPADA PEYEBARANNYA, INDONESIA SIAGA SATU VIRUS FLU BABI (ASF)



Kementerian Pertanian (Kementan) memonitoring sejumlah bandara dan pelabuhan untuk mengantisipasi penyebaran virus african swine fever (ASF) atau flu babi Afrika masuk ke Indonesia.
ASF merupakan virus yang tidak berbahaya bagi manusia, tetapi mematikan untuk babi peternak maupun babi hutan. Sejauh ini, belum ada vaksin yang mampu mencegah penularan virus tersebut.

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, I Ketut Diarmita mengatakan, perkembangan penyebaran virus ASF sangat cepat dan telah mendekati perbatasan wilayah Indonesia. Serangan virus sudah mewabah ke negara-negara di sekeliling Indonesia seperti Filipina, Timor Leste, China, beberapa negara ASEAN, Eropa dan Afrika.

Menurutnya, potensi ancaman masuknya penyakit ini ke Indonesia sangat besar. Oleh sebab itu, tindakan pencegahan dan kewaspadaan dini terhadap penyakit ini harus segera diwujudkan dalam bentuk tindakan teknis.

Potensi penyebaran virus ASF selain dari sampah pesawat juga oleh manusia. Ketika manusia berdekatan dengan babi, maka virus tersebut dapat menempel di tubuh dan menyebar ke babi yang lain.

Virus ASF menyebar melalui manusia untuk menyerang babi, dampakmya dapat menimbulkan kerugian ekonomi yang tinggi bagi peternak babi, sebab penularannya sangat cepat dan dipastikan menyebabkan kematian.

Saat ini Indonesia memiliki banyak peternakan babi dan merupakan salah satu pemasok utama bagi pasar Singapura. Peternakan babi terbesar tersebar di wilayah Sumatera Utara, Kalimantan Barat, Sulawesi Utara, NTT, Bali, Papua, dan Papua Barat. Karena itu, Indonesia termasuk wilayah terancam virus tersebut.

JENIS PELAYANAN

    Jenis Pelayanan Laboratorium Keswan dan Kesmavet:   a.         Laboratorium mikrobiologi : -            Total plate Count  (TPC) -      ...