Tahu
adalah makanan
yang terbuat dari kacang kedelai yang diproses dengan cara digumpalkan dan
dicetak. Makanan ini merupakan sumber protein nabati yang populer di
Asia dan seluruh dunia, serta memiliki kandungan nutrisi lain seperti
karbohidrat, lemak, dan serat.
Menurut
Suprapti (2005), tahu dibuat dari kacang kedelai dan dilakukan proses
penggumpalan (pengendapan). Kualitas tahu sangat bervariasi karena perbedaan
bahan penggumpalan dan perbedaan proses pembuatan.
Harga
tahu yang murah dan bentuknya sederhana, tahu mempunyai mutu yang istimewa
dilihat dari segi gizi. Hasil-hasil studi menunjukkan bahwa tahu kaya protein
bermutu tinggi, tinggi sifat komplementasi proteinnya, ideal untuk makanan
diet, rendah kandungan lemak jeuh dan bebas kolesterol, kaya mineral dan
vitamin, makanan alami yang sehat dan bebas dari senyawa kimia yang beracun.
Tahu memiliki
kandungan air yang tinggi, sehingga menyebabkan tahu akan cepat basi dan mudah
hancur. Beberapa penjual menggunakan pengawet untuk menghindari hal tersebut,
bahan pengawet yang digunakan seperti boraks dan formalin agar tahu tetap
kenyal dan dapat bertahan lama. Mengingat bahaya dari boraks dan formalin yang
berbahaya bagi kesehatan, kedua bahan tambahan pangan tersebut sudah dilarang
penggunaanya jika untuk ditambahkan kedalam makanan, hal tersebut tercantum
dalam Permenkes RI No. 33 tahun 2012 mengenai Bahan Tambahan Pangan, senyawa
yang dilarang ditambahkan pada bahan pangan diantaranya ada boraks dan formalin.
Untuk itu, mahasiswan mangang dari Universitas Negeri Surabaya yang berada di laboratorium keswan dan kesmavet ingin melakukan pengujian boraks dan formalin terhadap tahu yang berada di kab. Sidoarjo yang dilaksanakan di Laboratorium kami. Kami melakukan eksperimen pengambilan sampel tahu disejumlah pasar besar yang berada di Sidoarjo. Pasar tersebut adalah Pasar Larangan, pasar Krian dan pasar Sukodono.
Hasil pengujian yang dilakukan
oleh UPTD Laboratorium keswan dan kesmavet Dinas Pangan dan Pertanian Kab.
Sidoarjo sebagian tahu terpapar bahan kimia Boraks.
Untuk pasar larangan, 2
dari 3 sampel yang kita ambil positif boraks, untuk pasar Krian 1 dari 3 sampel
positif boraks dan untuk pasar sukodono 2 dari 3 sampel positif boraks.
Maka dari itu, kami himbau
kepada masyarakat Sidoarjo untuk lebih bijak dalam berbelanja bahan pangan di
pasar tradisional maupun pasar modern.
Ciri-ciri tahu yang
mungkin mengandung boraks
·
Tekstur: Sangat kenyal, padat, dan tidak mudah hancur.
·
Warna: Lebih putih dari tahu pada umumnya.
·
Ketahanan: Lebih awet atau tidak mudah basi selama beberapa hari.
·
Bau: Terkadang memiliki bau tidak sedap.
DAFTAR
PUSTAKA
Suprapti, M. L. 2005.
Pembuatan Tahu. Kanisius: Yogyakarta.













